Pada tahun 2002, DPR yang dipimpin Partai Republik memilih untuk membentuk Departemen Keamanan Dalam Negeri yang sangat besar dalam reorganisasi pemerintah terbesar dalam beberapa dekade.
Pada tahun 2002, terjadi transformasi signifikan dalam struktur pemerintahan AS dengan pembentukan Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS). Langkah ini diprakarsai oleh Dewan Perwakilan Rakyat yang dipimpin oleh Partai Republik sebagai respons terhadap kebutuhan mendesak akan peningkatan keamanan nasional menyusul serangan teroris pada 11 September 2001, yang mengungkapkan kelemahan dalam sistem pertahanan dan respons negara. Pembentukan DHS menandai reorganisasi pemerintah terbesar dalam beberapa dekade, menggabungkan 22 lembaga federal yang berbeda ke dalam satu wadah. Konsolidasi ini bertujuan untuk mempermudah upaya perlindungan Amerika Serikat dari berbagai ancaman, baik domestik maupun asing. Fungsi kunci seperti penegakan imigrasi, respons bencana, dan keamanan transportasi ditugaskan kepada departemen baru ini, menyoroti pendekatan komprehensif dalam menjaga keselamatan warga Amerika. Dukungan bipartisan terhadap proposal ini menunjukkan komitmen bersama untuk memperkuat langkah-langkah keamanan nasional. Dewan Perwakilan Rakyat memberikan suara secara mayoritas mendukung inisiatif ini, menciptakan momen langka persatuan di antara para pembuat undang-undang sebagai respons terhadap krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya. Legislasi ini ditandatangani oleh Presiden George W. Bush, menandai pergeseran mendalam dalam paradigma keamanan negara. Namun, pembentukan DHS tidak lepas dari kontroversi. Para kritikus mengungkapkan kekhawatiran mengenai potensi penyalahgunaan kekuasaan, pelanggaran hak sipil, dan efektivitas entitas birokrasi yang mengemban tanggung jawab begitu luas. Pertanyaan mengenai koordinasi antara departemen yang baru dibentuk dan lembaga yang sudah ada juga muncul, menimbulkan tantangan dalam mencapai tujuan misi. Meski terdapat kekhawatiran, pembentukan Departemen Keamanan Dalam Negeri menandai momen penting dalam pemerintahan AS, yang membuka ruang untuk perdebatan berkelanjutan tentang keseimbangan antara keamanan dan kebebasan, serta mengubah strategi pertahanan nasional di tahun-tahun berikutnya.
"Hari ini dalam Sejarah" lainnya